
Babi sebagai makanan
Dalam beberapa kepercayaan agama Abrahamik, babi tidak boleh untuk disentuh (najis) dan dianggap haram untuk dikonsumsi. Contohnya adalah seperti ditulis dalam kitab suci agama Islam al-Quran. Babi juga diharamkan untuk dikonsumsi dalam agama Yahudi dan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di agama Kristen.Babi sendiri sebenarnya telah diternak dan dikonsumsi selama ribuan tahun oleh orang Eropa dan orang Asia kebanyakan. Babi adalah makanan yang umum di nusantara sebelum masuknya agama Islam dari Timur Tengah. Beberapa suku bangsa di Indonesia yang masih menjalankan tradisi aslinya selain suku Tionghoa-Indonesia masih mengonsumsi babi sebagai makanan keseharian, seperti Suku Dayak, suku Bali, Toraja, Papua, Batak, Manado, dll. Dalam masyarakat Jawa, babi disebut celeng dan juga merupakan hewan ternak yang umum sebelum menyebarnya agama Islam yang mengharamkan babi di nusantara.
Masakan dari daging babi
- Babi panggang merah (manis) khas Tionghoa.
- Babi panggang putih (asin) khas Tionghoa.
- Sekba: Masakan berisi jeroan babi dengan kuah khas Tionghoa (Jakarta, Bogor, Bandung, Tangerang).
- Kitoba: Irisan bagian kepala babi yang diolah dengan cara dikukus. Untuk menikmatinya harus dicelupkan ke dalam cuka aren yang disediakan khas Tionghoa Bogor.
- Sate babi khas Tionghoa: Daging sate seperti pada umumnya, namun tusukannya lebih besar dan rasanya manis.
- Ngo hiang / Go Hiong: Daging babi cincang yang dibungkus dengan kulit kembang tahu tipis (Jakarta, Bogor, Bandung).
- Babi cin: Hidangan daging babi ditambah minyak dengan kuah yang rasanya manis karena kecap manis.
- Bakut: Hidangan khas Tionghoa yang merupakan paduan dari sayur asin dan kaldu iga babi (dapat dijumpai di seluruh Indonesia).
- Wadi: Olahan daging babi khas suku Dayak.
- Jane Kasam: Daging babi olahan khas suku Dayak.
- Jane Pansoh: Daging babi panggang bambu khas suku Dayak Iban.
- Pa'piong: Daging babi yang dipanggang menggunakan batang bambu khas suku Toraja.
- Pantollo' Pammarasan: Olahan daging babi khas daerah Tana Toraja
- Harinake: Masakan daging babi khas suku Nias.
- Ni'owuru: Daging babi yang diawetkan dengan garam, makanan khas Suku Nias.
- Se'i: Daging babi panggang khas Nusa Tenggara Timur.
- Saksang: Olahan daging babi khas daerah Tapanuli.
- Babi rica-rica: Daging babi olahan khas Manado yang rasanya sangat pedas.
- Babi guling: Olahan daging babi khas Bali.
- Babi putar: Olahan daging babi khas Manado yang umumnya disajikan pada saat perayaan
- Babi panggang Karo: Daging babi diiris dan dipanggang dan dinikmati beserta saus yang berasal dari darah babi, cabai rawit, dan asam kencong khas dari suku Karo.
- Lomok-lomok: Olahan khas suku Karo, agak mirip dengan saksang.
- lawar babi: Olahan khas bali yang berupa daging babi yang dicincang dan dicampur dengan sayur-sayuran yang dicincang yang biasanya sayur nangka muda dan kacang panjang.
- Songsui: Olahan daging babi khas Bangka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar