Rabu, 07 November 2018

profesi tentang akutansi


Hasil gambar untuk profesi akuntansi

                                    


                                     PROFESI TENTANG
                         AKUTANSI
     

Hasil gambar untuk profesi akuntansi


  PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM AKUTANSI
           Profesi Akuntansi adalah pekerjaan yang menggunakan keahlian di bidang akuntansi. Termasuk bidang pekerjaan akuntansi public, intern, keuangan / dagang, akuntansi pemerintah & akuntansi pendidikan. Seseorang yang bekerja di bidang akuntansi dan memiliki keahlian di bidang akuntansi maka disebutnya akuntan.

  
Hasil gambar untuk profesi akuntansi

Keahlian yang Dimiliki Akuntan

  1. Teori akuntansi
  2. Akuntansi biaya
  3. Pengauditan
  4. Sistem akuntansi
  5. Perpajakan
  6. Sistem informasi manajemen
  7. Akuntansi keuangan
  8. Ekonomi perusahaan

         Hasil gambar untuk PROFESI akuntansi

Macam-Macam Profesi Akuntasi

  1. Akuntan Publik
    Yang biasa dikenal dengan akuntan eksternal ini merupakan akuntan independen yang memberikan jasa2nya dengan pembayaran tertentu. Akuntan publik ini tentu bekerja bebas dan umumnya mendirikan kantor akuntan sendiri. Akuntan yang bekerja di kantor akuntan publik tetap disebut akuntan publik (bukan dibawah perusahaan).
  2. Akuntan Intern
    Adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan / organisasi dan biasa disebut akuntan manajemen. Jabatan akuntansi intern pada perusahaan dapat diduduki oleh staff biasa, kepala bagian atau direktur keuangan.
  3. Akuntan Pemerintah
    Dari namanya udah ketebak ya sob, akuntan ini bekerja di lembaga2 kepemerintahan.
  4. Akuntan Pendidik
    Merupakan akuntan yang bertugas mengajarkan pendidikan akuntansi, melakukan penelitian, pengembangan akuntasi, mengajar dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi.
    Hasil gambar untuk tugas umum akuntansi

 Tugas Umum Masing-Masing Akuntan
  • Akuntan Publik
    Melakukan pemeriksaan / audit, memberikan jasa perpajakan dan memberikan jasa konsultasi manajemen.
  • Akuntan Intern
    Menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keungan yang ditujukan atau disiapkan untuk menghadapi audit eksterna, menyusun anggaran, menangani masalah perpajakan, melakukan audit internal perusahaan.
  • Akuntan Pemerintah
    Akuntan ini bekerja pada lembaga2 pemerintah seperti BUMN / BUMD, Inspektorat jendral, dsb. Mereka mengikuti aturan kerja yang diterapkan di masing2 departemen. Kalo tugas yang lainnya tentang akuntan pemerintah kalian pasti sudah tahu ya đŸ˜€
  • Akuntan Pendidik
    Betugas dalam pendidikan akuntansi, mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi & melakukan penelitian ilmiah di bidang akuntansi.
Terimakasih , semoga bermanfaat:)

Minggu, 09 April 2017

orang utan






Orang utan (atau orangutan, nama lainnya adalah mawas) adalah sejenis kera besar dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan atau cokelat, yang hidup di hutan tropika Indonesia dan Malaysia, khususnya di Pulau Kalimantan dan Sumatera.[2][3]

Sabtu, 08 April 2017

kumbang


kumbang adalah sekelompok serangga yang membentuk ordo Coleoptera /koʊliːˈɒptərə/. Kata "coleoptera" berasal dari bahasa Yunani Kuno κολεός, koleos, dan πτερόν, pteron, yang jika keduanya disatukan berarti "sayap berselubung", karena sebagian besar kumbang memiliki dua pasang sayap. Pasangan sayap yang berada di depan disebut elytra. Pasangan sayap ini mengeras dan menebal yang dapat melindungi pasangan sayap di belakangnya dan juga melindungi bagian belakang tubuh kumbang.
Ordo Coleoptera memiliki spesies lebih banyak daripada ordo manapun, meliputi hampir 25% dari seluruh jenis bentuk kehidupan hewan yang diketahui.[2][3][4] Sekitar empat puluh persen dari seluruh spesies serangga yang telah terdeskripsi adalah kumbang (sekitar 400.000 spesies[5]) dan spesies baru sering ditemukan. Famili taksonomi paling besar, Curculionidae, juga masuk dalam ordo ini.
Penyebaran kumbang sangat luas. Kumbang dapat ditemukan di semua habitat besar, kecuali di lautan dan wilayah kutub. Mereka berinteraksi dengan ekosistemnya dalam berbagai cara. Beberapa spesies kumbang adalah penghasil detritus, dengan menghancurkan jaringan hewan dan tumbuhan yang mati, memakan bangkai jenis-jenis tertentu, dan memakan sampah. Beberapa spesies memakan jamur. Beberapa spesies adalah pemakan bunga dan buah. Ada juga spesies yang merupakan parasit atau parasitoid. Beberapa spesies lainnya adalah pemangsa atau predator bagi invertebrata lain. Banyak spesies kumbang predator ini yang penting sebagai pengendali hama pertanian. Contohnya, kumbang dalam famili Coccinellidae yang memangsa aphid, serangga sisik, thrips, dan serangga pengisap tanaman lainnya yang dapat menyebabkan kerusakan hasil tanaman.
Sebaliknya, beberapa spesies kumbang adalah mangsa bagi berbagai hewan invertebrata dan vertebrata, termasuk serangga, ikan, reptil, burung, dan mamalia. Kumbang umumnya bukan hama yang serius, tetapi mereka termasuk hama pertanian dan industri, seperti kumbang kentang Colorado Leptinotarsa decemlineata, kumbang kapas Anthonomus grandis, kumbang tepung merah Tribolium castaneum, dan kumbang kacang tunggak Callosobruchus maculatus. Termasuk juga kumbang death-watch, larvanya dapat menyebabkan kerusakan serius pada bangunan dengan cara menggerogoti kayu.
Spesies dalam ordo Coleoptera umumnya ditandai dengan adanya eksoskeleton dan sayap depan yang keras (elytra). Elytra ini membedakan kumbang dari kebanyakan spesies serangga lainnya, kecuali beberapa spesies Hemiptera. Eksoskeleton kumbang terdiri atas banyak piring yang disebut sklerit, dipisahkan oleh jahitan tipis. Desain ini menciptakan pertahanan kumbang sambil mempertahankan fleksibilitas. Anatomi umum kumbang cukup seragam, meskipun organ dan pelengkap tertentu dapat sangat bervariasi dalam penampilan dan fungsi di antara banyak famili dalam ordo ini. Seperti semua serangga, tubuh kumbang dibagi menjadi tiga bagian: kepala, dada (toraks), dan perut (abdomen).

Etimologi

Kata "Coleoptera" berasal dari bahasa Yunani Kuno koleopteros, secara harfiah berarti "sayap selubung", dari koleos berarti "selubung" dan pteron, artinya "sayap". Nama tersebut diberikan pada kelompok ini oleh Aristoteles karena elytra mereka, sayap depan keras menyerupai tameng.

Penyebaran dan keragaman

Kumbang adalah ordo serangga terbesar, dengan 350.000-400.000 spesies dalam empat subordo (Adephaga, Archostemata, Myxophaga, dan Polyphaga), menjadi sekitar 40% dari seluruh serangga yang dijelaskan, dan sekitar 30% dari seluruh hewan. Meskipun klasifikasi pada tingkat famili sedikit tidak stabil, sekitar 500 famili dan subfamili sudah diketahui.[2][6] Coleoptera ditemukan di hampir semua habitat alam, termasuk habitat air tawar dan laut.[7]

Morfologi eksternal

Morfologi seekor kumbang, dengan kumbang biola sebagai spesies contoh
Karakteristik kumbang umumnya memiliki eksoskeleton sangat keras dan sayap depan keras (elytra). Exoskeleton kumbang terdiri atas banyak lapisan yang disebut sklerit, dipisahkan oleh jahitan tipis. Desain ini memberikan pertahanan berlapis sambil mempertahankan fleksibilitas. Anatomi umum kumbang cukup seragam, meskipun organ dan tambahan tertentu dapat sangat bervariasi dalam penampilan dan fungsi antara satu famili dengan famili lain. Seperti semua serangga, tubuh kumbang dibagi menjadi tiga bagian: kepala, dada (toraks), dan perut (abdomen).

Kepala

Scarabaeus viettei memperlihatkan adaptasi "kepala sekop"
Kepala Cephalota circumdata memperlihatkan mata majemuk dan bagian mulut
Morfologi kepala
Kepala biasanya telah sangat mengeras (karena pembentukan sclerotin) dan bervariasi dalam ukuran.[6] Pada kepala terdapat mulut yang mengarah ke depan atau kadang-kadang berputar ke bawah. Mata kumbang majemuk dan mungkin memperlihatkan kemampuan beradaptasi yang luar biasa, seperti dalam kasus kumbang gasing (famili Gyrinidae), mata mereka terpisah untuk memungkinkan pandangan ke atas dan ke bawah permukaan air. Spesies lain juga dapat melakukan penglihatan terpisah antara dua matanya, antara lain beberapa kumbang tanduk panjang (famili Cerambycidae) dan kumbang pengerek, serta banyak spesies lainnya memiliki mata yang berlekuk ke beberapa derajat. Beberapa genera kumbang juga memiliki ocelli, yaitu mata sederhana yang kecil yang biasanya terletak jauh di belakang kepala (di vertex).
Antena kumbang utamanya adalah organ penciuman, tetapi dapat juga digunakan untuk merasakan lingkungan sekitarnya secara fisik. Pada beberapa famili, antena juga dapat digunakan untuk kawin, atau untuk pertahanan bagi beberapa jenis kumbang. Dalam Coleoptera, bentuk antena sangat bervariasi, tetapi sering juga serupa dalam beberapa famili. Dalam beberapa kasus, antena jantan dan betina dalam satu spesies bisa berbeda bentuk. Antena kumbang bentuknya bervariasi: mungkin lebih tebal di ujung daripada di dasar, seperti benang, membengkok dengan sudut tajam, menyerupai untaian manik-manik, menyerupai sisir, atau bergerigi.
Kumbang memiliki bagian-bagian mulut yang sama dengan belalang. Dari bagian mulut, yang paling umum dikenal mungkin mandibel (rahang), yang terlihat seperti penjepit besar di depan beberapa kumbang. Mandibel adalah struktur yang sering menyerupai gigi dan keras untuk menarik, menghancurkan, atau memotong makanan atau musuh. Dua pasang tambahan menyerupai jari, maksila dan palpi labial, ada di sekitar mulut pada sebagian besar kumbang, digunakan untuk memasukkan makanan ke dalam mulut. Pada banyak spesies, mandibel jantan lebih besar daripada mandibel betina dari spesies yang sama.[6]

Dada (toraks)

Dada (toraks) terbagi menjadi dua bagian yang terlihat, yaitu dada depan (protoraks) dan pteratoraks. Pteratoraks adalah gabungan antara dada tengah (mesotoraks) dan dada belakang (metatoraks), yang umumnya terpisah pada spesies serangga lain, meskipun tersambung secara fleksibel dengan dada depan. Bila dilihat dari bawah, dada adalah bagian tempat adanya tiga pasang kaki dan dua pasang sayap. Perut (abdomen) adalah semua yang ada di belakang dada.[2] Bila dilihat dari atas, kebanyakan kumbang tampaknya memiliki tiga bagian yang jelas, tetapi hal ini dapat menipu. Pada permukaan atas kumbang, "bagian" tengah adalah lapisan keras yang disebut pronotum, yang sebenarnya adalah hanya bagian depan dada; sedangkan bagian belakang dada tersembunyi oleh sayap kumbang.

Kaki

Acilius sulcatus, seekor kumbang penyelam memperlihatkan kaki belakang yang terlah beradaptasi untuk hidup di dalam air
Kaki kumbang yang beruas banyak biasanya berujung pada dua atau lima ruas kecil yang disebut tarsi. Seperti banyak ordo serangga lainnya, kumbang memiliki cakar, biasanya sepasang, di ujung ruas tarsal terakhir dari setiap kaki. Sementara sebagian besar kumbang menggunakan kaki mereka untuk berjalan, bagi beberapa kumbang lainnya kaki dimodifikasi dan disesuaikan untuk beragam kegunaan lain. Pada famili air – Dytiscidae, Haliplidae, banyak spesies Hydrophilidae dan lainnya- kaki, terutama pasangan terakhir, telah disesuaikan untuk berenang dan sering memiliki banyak rambut panjang untuk membantu tujuan ini. Kumbang lainnya memiliki kaki fossorial yang melebar dan sering berputar untuk menggali. Spesies dengan adaptasi tersebut ditemukan di antara scarab, kumbang tanah, dan famili Histeridae. Kaki belakang beberapa kumbang, seperti kumbang kutu (dalam Chrysomelidae dan Curculionidae), membesar dan dirancang untuk melompat.

Sayap

Elytra terhubung ke pterathorax. Elytra tidak digunakan untuk terbang, tetapi cenderung untuk menutupi bagian belakang tubuh dan melindungi pasangan sayap kedua (alae). Elytra harus dinaikkan untuk menggerakkan sayap belakang untuk terbang. Sayap terbang dari kumbang bersilangan dengan pembuluh darah dan dilipat setelah mendarat, sejajar dengan pembuluh darah, dan disimpan di bawah elytra. Sebuah lipatan (jugum) dari membran di dasar setiap sayap adalah suatu fitur karakteristik kumbang.[8] Kemampuan untuk terbang telah hilang pada beberapa kumbang, antara lain beberapa kumbang tanah (famili Carabidae) dan beberapa kumbang dari famili Curculionidae, dan juga spesies dari famili lain yang tinggal di gurun dan gua. Banyak kumbang memiliki dua elytra yang telah menyatu bersama-sama, membentuk perisai yang kokoh di atas perut. Beberapa famili kumbang telah kehilangan keduanya, baik kemampuan untuk terbang maupun elytra. Contohnya yang dikenal adalah glowworm dari famili Phengodidae.

Perut (abdomen)

Perut adalah bagian belakang dari dada belakang, terdiri atas serangkaian cincin, masing-masing dengan lubang untuk bernafas dan respirasi, yang disebut ventilator, membentuk tiga sklerit tersegmentasi berbeda: tergum, pleura, dan sternum. Tergum di hampir semua spesies adalah membran, atau biasanya lembut dan tersembunyi oleh sayap dan elytra bila tidak sedang terbang. Pleura biasanya kecil atau tersembunyi pada beberapa spesies, dengan setiap pleuron memiliki ventilator tunggal. Sternum adalah bagian yang terlihat paling lebar dari perut, merupakan segmen yang tidak mengeras. Perut itu sendiri tidak memiliki tambahan, tetapi pada beberapa kumbang (misalnya, Mordellidae) telah terhubung dengan lobus sternal.[9]

Morfologi internal

Diagram yang menunjukkan anatomi internal umum kumbang

Sistem pencernaan

Sistem pencernaan kumbang sangat dipengaruhi oleh tanaman yang menjadi sumber makanan mereka. Pada umumnya proses pencernaan dilakukan oleh midgut depan (anterior) dengan bantuan enzim midgut. Saluran pencernaan pada dasarnya terdiri atas faring yang pendek dan sempit, tetapi dapat melebar, dan ampela yang kurang berkembang. Setelah itu adalah midgut, yang spesiesnya bervariasi dalam ukuran, dengan sejumlah besar sekum, dengan hindgut yang panjangnya bervariasi. Biasanya, terjadi empat hingga enam kali tubulus Malpighi.[6]

Sistem saraf

Sistem saraf pada kumbang bervariasi di antara spesies-spesies yang berbeda, dari tiga ganglia dada dan tujuh atau delapan ganglia abdomen yang dapat dibedakan dari ujung penyatuan semua ganglia untuk membentuk struktur komposit.[2]

Sistem pernapasan

Seperti serangga umumnya, kumbang menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida melalui trakea. Udara memasuki tubuh melalui spirakel, dan bersirkulasi di dalam haemocoel pada sistem trakea dan tracheoles, melalui dinding tempat gas-gas yang terkait dapat berdifusi dengan tepat.[2]
Kumbang-kumbang penyelam, seperti Dytiscidae, membawa gelembung udara ketika menyelam.[2] Gelembung tersebut ditampung di bawah elytra atau ditempel pada tubuh oleh bulu-bulu hidrofobik khusus. Gelembung tersebut menutupi sedikitnya beberapa spirakel, sehingga memungkinkan oksigen masuk ke trakea.

Sistem peredaran darah

Seperti serangga-serangga lainnya, kumbang memiliki sistem peredaran darah terbuka, lebih didasarkan pada hemolimfa daripada darah. Pembuluh bersegmen, seperti hati, menempel pada dinding dorsal hemocoel. Pembuluh ini memiliki lubang-lubang kecil yang disebut ostia dan mensirkulasikan hemolimfa dari rongga utama hemocoel keluar menuju rongga anterior di kepala.

Organ-organ khusus

Kumbang memiliki kelenjar khusus yang menghasilkan feromon yang digunakan untuk menemukan pasangannya. Feromon spesies Rutelinea dihasilkan dari sel-sel epitel yang melapisi permukaan bagian dalam segmen perut apikal; feromon berbasis asam amino spesies Melolonthinae dihasilkan dari kelenjar di bagian atas abdominal. Spesies-spesies lainnya menghasilkan feromon yang berbeda-beda jenis. Spesies Dermestidae menghasilkan ester dan spesies Elateridae menghasilkan asam lemak, turunan aldehid, dan asetat.[2]

jaguar


Hasil gambar untuk jaguar hitam
Jaguar adalah hewan sejenis kucing besar yang tergolong dalam genus Panthera. Binatang ini merupakan kucing liar ketiga setelah harimau dan singa, dan juga merupakan kucing terbesar di belahan Barat. Binatang ini meliputi wilayah Meksiko utara, melintasi Amerika Tengah hingga ke Paraguay, Argentina utara dan selatan.
Jaguar adalah binatang pemangsa yang mempunyai gigitan yang luar biasa kuat sehingga cangkang kura-kura yang begitu kuat pun sanggup ditembusnya dalam sekali gigitan. Mereka hidup dengan memangsa rusa, tapir, anjing, rubah dan juga binatang air seperti ikan bahkan ular anaconda yang bertubuh besarpun bisa menjadi mangsanya.

singa


Lion waiting in Namibia.jpg
Singa (bahasa Sanskerta: Siᚃha, atau dalam bahasa Latin: Panthera leo) adalah spesies hewan dari keluarga felidae atau jenis kucing. Singa merupakan hewan yang hidup berkelompok. Biasanya terdiri dari seekor jantan dan banyak betina. Kelompok ini menjaga daerah kekuasaannya. Umur singa antara 10 sampai 15 tahun di alam bebas, tetapi dalm penangkaran memungkinkan lebih dari 20 tahun.
Singa betina jauh lebih aktif dalam berburu, sedangkan singa jantan lebih santai bersikap menunggu dan meminta jatah dari hasil buruan para betinanya. Singa jantan dipercaya lebih unggul dan perkasa dibandingkan dengan kucing besar lainnya, tetapi kelemahan singa ialah tidak bisa memanjat pohon sebagus kucing-kucing besar lainnya. Singa jantan ditumbuhi bulu tebal di sekitar tengkuknya, hal ini lebih menguntungkan untuk melindungi tengkuknya, terutama dalam perkelahian bebas antara kucing besar yang cenderung menerkam tengkuk untuk melumpuhkan musuhnya.
Kucing besar lainnya, seperti citah dan macan tutul memiliki ukuran tubuh jauh lebih kecil dibanding singa. Walaupun berasal dari keluarga yang sama dengan harimau, singa tidak suka dengan air. Berbeda dengan harimau yang suka dengan air.
Singa yang terkenal di dunia adalah Bongo. Singa yang menjadi bintang film dalam film George of the Jungle. Bongo adalah singa paling jinak yang meninggal karena sakit paru-paru. Singa kedua yang paling jinak di dunia adalah Zamba yang merupakan peliharaan Ralph Helfer.

Subspesies

Habitat singa.
Dahulu, singa hidup di seluruh Afrika, Eropa, Timur Tengah dan anak benua India. Tetapi sekarang habitat singa hanya di sebagian kecil anak benua India dan Afrika. Itu terjadi karena perburuan liar yang bertujuan mendapatkan kulitnya.

Subspesies yang masih hidup

Panthera leo krugeri
Habitatnya di daerah Afrika Selatan.
Panthera leo bleyenberghi
Habitatnya di daerah Kongo, Zimbabwe, dll.
Panthera leo massaieus 
Habitatnya di daerah Tanzania, Kenya.
Panthera leo persica
Habitatnya di daerah India.
Panthera leo senegalensis
Habitatnya di wilayah Senegal.

Subspesies yang punah

Panthera leo leo
Habitatnya di bagian utara benua Afrika.
Panthera leo melanochaita
Habitatnya di Afrika Selatan.
Berdasarkan temuan arkeologi dari gambar-gambar di dinding, sekitar 15.000 tahun yang lalu diperkirakan hidup di Eropa, dan 5.000 tahun yang lalu pernah ada di Yunani.    

Fisiologi

Panjang singa jantan adalah 260-330 cm, dan singa betina 240–270 cm. Panjang ekor jantan 70–105 cm, betina 60–100 cm. Panjang dari ujung kaki ke pundak jantan 80–123 cm, betina 75–110 cm. Berat singa jantan dewasa sekitar 150 kg - 250 kg, sedangkan singa betina berkisar 120–185 kg. Berat bayi singa yang baru dilahirkan sekitar 1,2 kg hingga 2,1 kg.

Ciri khas berdasar subspesies

Panthera leo leo
bulu tebal disekitar tengkuknya berevolusi melewati pundaknya singa. bulu tebal warnanya hitam.
Panthera leo bleyenberghi
bulu tebalnya tidak berevolusi.
Panthera leo Krugeri
bulu tebalnya hitam
Panthera leo massaieus 
bulu tebalnya berevolusi tetapi tidak melewati pundak
Panthera leo melanochaita 
panjang singa betina sekitar 170 cm. panjang ekor betina kira-kira 90 cm.
Panthera leo persica  
panjang sekitar 190 cm. panjang ekor 80-90cm
Panthera leo senegalensis 
bulu tebalnya tidak berevolusi. warna bulu tebalnya kuning.

Hidup

Singa habitatnya di padang pasir. Hewan ini tergolong noktural, dalam sehari 20 jam berbaring di bebatuan atau di bawah pohon yang teduh. Tiap kelompok terdiri dari jantan 1-6 ekor, betina 4-15 ekor. Wilayah kekuasaan satu kelompok antara 20–400 km2. Jika makanan habis, singa betina sehari penuh mencari makanan sambil meluaskan wilayah kekuasaan. Tugas singa jantan adalah melindungi betina dari singa jantan kelompok lain, dan menjaga wilayah kekuasaan. Saat merebut wilayah kelompok lain, jantan yang merebut kelompok lain akan membunuh anak singa yang berada di kelompok yang direbut. Kecepatan lari singa jantan adalah 58 km/jam.
Makanannya daging, biasanya memangsa mamalia besar yang beratnya sekitar 50–500 kg. Selain itu, singa juga memangsa mamalia kecil seperti burung, reptil, dan serangga. Singa biasanya berburu sewaktu malam, tetapi kalau di rumput panjang yang bisa menutup tubuh bisa berburu siang hari. Biasanya, singa betina yang berburu dan hasil buruan dimonopoli singa jantan.

Musim kawin

Pada saat musim kawin, sekali kopulasi waktunya adalah 20 detik, sehari bisa menikah 50 kali. Waktu hamilnya 98-120 hari, dan betina yang hamil akan meniggalkan kelompok untuk sementara. Sekali melahirkan akan melahirkan 1-6 ekor. Waktu menyusuinya adalah 7-10 bulan. Selama 1 minggu, bayi singa tidak bisa melihat. Setelah 3 minggu sudah bisa jalan. Betina yang melahirkan tidak akan kembali ke kelompok sebelum anaknya berusia 6-8 minggu. Anak singa sudah dapat makan daging setelah umur 3 bulan. Anak singa sering mati karena dibunuh jantan dari kelompok lain atau tidak dirawat oleh singa betina karena ketersediaan makanan yang sedikit. Anak singa yang hidup sampai 1 tahun hanya 40%, sampai 2 tahun adalah 20%, kalau sudah menjadi singa dewasa persentase kematiannya menurun. Singa jantan umur 3-4 tahun sudah menjadi singa dewasa, dan singa betina 3 tahun sudah menjadi singa dewasa. Pernah ada singa yang dipelihara sampai umur 24 tahun.

Hubungan dengan manusia

Karena pembukaan hutan, pembuangan limbah pabrik yang disebabkan manusia, jumlah singa menjadi langka. Karena ulah-ulah manusia itu singa menjadi sering menerkam manusia, seperti yang terjadi di Tanzania pada tahun 2004 yang mengorbankan 35 orang pekerja di pertambangan. Antara tahun 1994 sampai 2004 di Tanzania, singa telah menerkam 815 orang, dan 563 orang lainnya dimangsa. Namun sekarang ini singa dipakai para polisi di Afrika untuk membantu menangkap pemburu liar.

Berburu

Berburu secara berkelompok dan mengejar mangsa. Alasan jantan tidak berburu adalah bulu lebat dan badan besar sehingga bisa langsung ketahuan mangsa, selain itu singa jantan tidak selincah singa betina karena berat jantung singa jantan adalah 0,41 % dari seluruh tubuh sedangkan singa betina berat jantungnya 0,51 % dari berat seluruh tubuh, karena itu kecepatan berlari singa betina lebih cepat sehingga mencapai 81 km/jam. Walaupun singa betina bisa lari dengan kecepatan tersebut, singa betina hanya bisa mempertahankan energinya hanya dalam waktu beberapa menit. Karena itu, sebelum menyerang mangsa, singa betina mendekati mangsa sampai 30 m dari mangsa dan lebih memilih berburu pada malam hari. Untuk menjatuhkan mangsa dalam satu terkaman, singa menerkam bagian hidung atau mulut sehingga mangsa tidak bisa bernapas.
Singa biasanya menerkam mamalia besar seperti zebra, babi, antelop, dll. Kalau ada kesempatan, singa bisa menyerang bintang besar yang beratnya sekitar 300 kg. Walaupun bisa menyerang hewan-hewan besar seperti badak dewasa, jerapah, dan gajah, namun jarang dilakukan singa karena dapat menyebabkan luka dan cedera pada singa. Biasanya, sekali makan singa bisa memakan 30 kg daging. Kalau tidak bisa memakan habis mangsa, beberapa jam berhenti makan sehabis itu makan lagi. Minimal singa jantan dewasa memerlukan 7 kg daging per hari, singa betina dewasa memerlukan 5 kg daging per hari.
Anak singa pertama kali berburu pada umur 3 bulan. Meskipun dinamakan, tetapi sebatas ikut berburu. Waktu berburu sebenarnya adalah sewaktu umur sekitar 1,2 tahun.

Singa dalam cerita

Singa dianggap hewan yang paling megah dan sering dianggap raja rimba dalam cerita-cerita seperti dongeng. Singa sering dijadikan sebagai tokoh antagonis, tetapi singa juga sering dijadikan tokoh protagonis seperti dalam film animasi The Lion King. Selain itu, ada sebuah sinetron yang berjudul Manusia Harimau yang menggambarkan watak singa yang senang berkelompok dengan cara mengeroyok di saat bersaing hidup dengan harimau.

babon


https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/fc/Papio_anubis_%28Serengeti%2C_2009%29.jpg/200px-Papio_anubis_%28Serengeti%2C_2009%29.jpg
Babun[1] atau yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Baboon[2] adalah monyet Dunia Lama yang bergenus Papio yang banyak terdapat di Afrika dan Arab, dan merupakan bagian dari subfamili Cercopithecinae. Lima spesies dari genus ini merupakan anggota non kera terbesar dari ordo primata, hanya mandrill dan drill yang lebih besar daripada mereka. Sebelumnya, gelada (genus Theropithecus) dan dua spesies (mandrill dan drill) dari genus Mandrillus dikelompokkan dalam genus yang sama, dan monyet Dunia Lama ini masih sering disebut sebagai babun dalam pembicaraan sehari-hari. Ukuran dan berat mereka tergantung pada spesies. Babun guinea memiliki tinggi 50 cm (20 inchi) dan beratnya hanya 14 kg (30 pon) sementara yang terbesar adalah babun chacma bisa mencapai tinggi 120 cm (47 inchi) dan berat 40 kg (90 pon).

Taksonomi dan filogeni

Lima spesies Papio secara umum telah diakui, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat tentang apakah mereka benar-benar spesies penuh atau subspesies. Mereka adalah P. ursinus (babun chacma, ditemukan di Afrika selatan), P. papio (biasa disebut babun barat, babun merah, atau babun guinea, ditemukan di Afrika barat), P. hamadryas (babun hamadryas, ditemukan di Tanduk Afrika dan barat daya Arab Saudi), P. anubis (babun anubis, ditemukan di sabana Afrika utara-tengah) dan P. cynocephalus (babun kuning, ditemukan di tengah-selatan dan timur Afrika). Banyak penulis membedakan P. hamadryas sebagai spesies penuh, tetapi menganggap semua yang lain sebagai subspesies dari P. cynocephalus dan merujuk kepada mereka secara kolektif sebagai "babun sabana". Ini mungkin tidak membantu: didasarkan pada argumen bahwa perilaku dan fisik babun hamadryas berbeda dengan spesies babun lain, dan bahwa hal ini mencerminkan sejarah evolusi yang terpisah. Namun, studi terbaru morfologi dan genetik Papio menunjukkan bahwa babun hamadryas lebih berhubungan lebih erat dengan spesies babon dari utara (babun guinea dan babun anubis) daripada spesies selatan (babun kuning dan chacma).[3][4][5]

Anatomi dan fisiologi

Wajah Babun hamadryas (Papio hamadryas)
Semua babun memiliki moncong seperti anjing, rahang kuat dengan gigi taring yang tajam, sepasang mata yang berdekatan, bulu yang tebal kecuali pada moncong mereka, ekor pendek, dan bintik-bintik kasar pada pantat menonjol mereka.
Semua jenis babun menunjukkan dimorfisme seksual, biasanya dalam ukuran, tetapi juga kadang-kadang dalam pengembangan warna atau taring. Jantan dari spesies babun hamadryas juga memiliki surai putih besar.

Perilaku dan ekologi

Babun adalah hewan terestrial dan dapat ditemukan di padang rumput terbuka, hutan terbuka dan bukit-bukit di seluruh Afrika. Mereka adalah omnivora, tetapi sebagian besar herbivora, namun mereka memakan serangga dan kadang-kadang memangsa ikan, kerang, kelinci, burung, monyet vervet, dan antelop kecil.[6] Mereka adalah pemburu dan aktif pada waktu yang tidak teratur sepanjang hari dan malam. Mereka dapat menyerang tempat tinggal manusia, dan di Afrika Selatan, mereka telah dikenal karena memangsa domba dan kambing.
Predator utama mereka adalah manusia, singa, dubuk, dubuk belang dan macan tutul.[7] Mereka dianggap sebagai mangsa sulit bagi macan tutul, meskipun, yang sebagian besar merupakan ancaman bagi babun muda. Jantan yang besar akan sering menghadapi mereka dengan mengedipkan kelopak mata mereka, menunjukkan gigi mereka dengan menguap, membuat gerakan, dan mengejar penyusup/predator.
Babun yang berada di penangkaran bisa hidup sampai umur 45 tahun, sementara yang berada di alam liar harapan hidup mereka adalah sekitar 30 tahun.
Babon dapat memperoleh keterampilan pengolahan ortografi, yang merupakan bagian dari kemampuan membaca.[8]

Hubungan dengan manusia

Dalam mitologi Mesir, Babi adalah pendewaan dari babun hamadryas dan karena itu merupakan hewan suci. Ini dikenal sebagai pembantu Thoth, sehingga disebut juga Babun Suci.